Kepanikan Orang-orang atau masyarakat yang disebabkan
oleh virus corona Covid-19 semakin meningkat. Bertambahnya jumlah kasus positif
baru dan bertambahnya jumlah orang yang
meninggal akibat vius corana semakin membuat kepanikan itu menjadi-jadi dan
membuat orang-orang mulai khawatir dengan kelangsungan hidup mererka.
Panic Buying merupakan Imbas dari Rasa Takut karena Virus Corona
Salah satu imbas dari kekhawatiran itu adalah
munculnya tindakan belanja panic atau istilah populernya panic buying. Panic buying merupakan tindakan belanja dengan
kuantitas yang besar mulai dari belanja bahan makanan pokok, sembako, obat-obatan,
dan alat perlengkapan kesehatan seperti masker dan handsanitizer.
Tidak hanya di Indonesia, panic buying juga ternyata telah banyak terjadi di negara-negara
lain yang bahkan negara-negara itu bisa dikategorikan sebagai negara yang maju
seperti Italia, Amerika Seriakt, Inggris, dan Kanada.
Panic buying dilakukan dengan dalih untuk menstok barang pokok
dirumah untuk digunkan bertahan hidup selama masa pandemik virus corona. Ya,
sekilas dalih atau alasan itu masuk di akal dan bukan sesuatu yang dapa dinilai
salah. Namun dibalik itu ada dampak yang mengakibatkan orang lain menderita,
siapa yang menderita? Ya jelas, masyarakat
miskin tentunya.
Panic Buying Buat Orang Kaya Aman tapi Buat Orang Miskin
Menderita
Siapa yang melakukan panic buying itu? Siapa yang bisa melakukan panic buying? Ya tentu saja mereka orang yang berkemampuan atau orang kaya. Orang miskin atau orang
yang tidak mampu tidak akan mungkin bisa ikut-ikutan melakukan panic buying.
Jangankan
panic buying, kebutuhan untuk hidup besok saja masih harus dipikirkan,
jangankan untuk makan sebulan, makan untuk sehari tiga kali pun adalah sebuah
keajaiban, karena banyak dari sebagian mereka yang mungkin makan hanya satu
atau dua kali saja dalam satu hari. Sungguh prihatin jika dibayangkan,,..
Bagi kita yang status hidupnya “Punya”, yang bisa
hidup enak tanpa perlu pusing untuk memenuhi kebtuhan sehari-hari mungkin
merasa nyaman aman saja dengan melakukan panic
buying di tengah pandemik ini, karena merasa tindakan itu perlu dan tujuan
bagus untuk mempertahankan hidup.
Jika Kalian berpikiran seperti di atas barusan bahwa
tindakan panic buying ini merupakan
suatu yang lumrah atau wajar dan bagus untuk dilakukan, mungkin Kalian perlu
membenturkan kepala ke dinding!.
Mengapa harus membenturkan kepala ke dinding? Itu agar
kalian yang berduit sadar bahwa bukan hanya orang kaya saja yang hidup di atas
bumi ini, mereka yang banting tulang serta membanting juga tubuhnya untuk
bertahan memenuhi kebutuhan hidup juga menempakkan kaki mereka dibumi ini untuk
hidup.
Ketika kalian yang kaya memborong semua barang
kebutuhan pokok, mereka yang miskin tidak akan kebagian. Lalu karena terus
diborong, barang pokok itu pun menjadi langka sehingga harganya mahal. Dan pada
saat itu para orang yang miskin yang awalnya gembira mendapati kebutuhan pokok
yang telah langka itu berubah menjadi sedi karena tidak mampu membayar karena
harganya telah melambung tinggi.
Jika ini terus dipertahankan yang ada jatuhnya
korban jiwa bisa semakin banyak bukan karena virus corona malainkan mati
kelaparan bagi mereka yang miskin.
Mari Hentikan Panic Buying Agar yang Miskin Tidak Menderita
Dari situ, saya ingin mengajak teman-teman dan
kalian yang meresa hidup berkecukupan untuk berpikir, tidakkah sadar bahwa
tindakan kita itu keliru, tidakkah hati nurani kita merasakan bahwa dibalik
tindakan panic buying itu ada
orang-orang yang menderita. Apakah hanya sebatas ini pikiran jernih kita?, atau
memang sudah tidak ada lagi rasa peduli sesama diantara masyarakat? Sungguh miris
melihatnya.
Untuk itu marilah kita introspeksi diri
masing-masing, daripada panic buying, lebih
baik mereka yang banyak duit ikut membantu pemerintah dalam menagani virus
corana, dengan cara ikut membagi-bagi kebutuhan pokok kepada mereka yang kurang
mampu agar mereka yang tidak mampu itu juga bisa stay di rumah saja, yang
nantinya bisa membantu memutus rantai penyebaran virus corona ini.
Sekian narasi singkat dari saya, semoga apa yang
saya utarakan dan jelaskan di artikel ini bisa memberi pencerahan dan bermanfaat
untuk kita semua. Jika ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan
tulis di kolom komentar.
TERIMA KASIH!
0 Komentar
Berilah komentar, kritik, serta saran dengan baik dan bijak