Apakah Melakukan Panic Buying di Masa Pandemik Virus Corona adalah Tindakan yang Benar?

Apakah Melakukan Panic Buying di Masa Pandemik Virus Corona adalah Tindakan yang Benar?

Hari demi hari wabah pandemik virus SARS-CoV-2 atau Virus corona Covid-19 semakin menjadi-jadi, ratusan bahkan jutaan orang diseluruh dunia telah terpapar dengan virus ini dan sudah ratusan ribu jiwa yang meninggal karena disebabkan virus ini.

Keadaan yang semkain buruk ini, membuat kestabilan kehidupan sehari-hari menjadi tidak teratur dan bahkan mendekati kata kacau. Hampir seluruh negara menerapkan lockdown, dimana warganya tidak boleh keluar rumah tanpa ada izin dari pemerintah.

Fenomena virus baru ini membawa kecemasan yang berubah menjadi kepanikan bagi semua orang karena peyebarannya yang begitu cepat. Penerapan lockdown dinilai ampuh untuk mengatasi penyebaran viru Covid-19 ini.

Meluasnya Covid-19 Membuat orang Cemas dan Panik

Akibat dari penerapan lockdown dan rasa panik yang tinggi disebabkan meluasnya virus Covid-19, banyak orang yang berbondong-bondong termasuk di Indonesia melakukan penyetokkan dengan belanja bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari secara berlebihan atau yang biasa disebut panic buying.

Panic buying ditimbulkan dari kepanikan masyarakat karena meluasnya wabah Covid-19 yang membuat mereka harus berdiam diri dirumah agar tidak ikut terpapar virus corona yang akhirnya karena itu mereka berbelanja bahan-bahan pokok dengan kuantitas yang berlebihan.

Di kutip dari laman ccnindonesia.com Ketua Pusat Krisis UI Dicky Palupessy mengatakan,
“ Merebaknya virus corona mengakibatkan kita kehilangan untuk mengendalikan perasaan diri atau kehilangan sense of control, diamana dalam kondisi kehilangan sense of control, maka membeli secara berliebihan itu mekanisme psikologis” kata Dicky saat konfrensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Sekilas tidak ada yang salah dari tindakan panic buying ini, panic buying dilakukan dengan tujuan memperthankan hidup dirumah agar tidak kekurangan kebutuhan pokok selama masa pandemik virus corona Covid-19.

Namun, mari kita pikirkan dan telaah lebih dalam lagi. Apakah panic buying itu suatu yang benar dan harus dilakukan? Apakah panic buying ini tidak menimbulkan masalah bagi ekonomi? Apakah panic buying tidak menimbulkan masalah bagi orang lain?

Panic Buying Menyebabkan Perekonomian Terganggu

Jika kita lebih teliti dan berpikir dengan jernih panic buying tidaklah harus dilakuakn bukan suatu tindakan yang benar. Mengapa demikian? Mari kita lihat dari sudut pandang ekonomi. Dalam ilmu ekonomi jika permintaan tinggi namun jumlah barang yang ditawarkan sedikit maka harga barang yang ditawarkan akan naik dan bisa meyebabkan inflasi.

Yang bahanya panic buying ini bisa menyebabkan kelangkaan karena ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan penawaran sehingga para penjual kehabisan stok barang dagangan.

Itu masalah yang timbul dari segi ekonomi, lalu apa masalah yang ditimbulkan panic buying pada sosial atau orang lain.

Panic Buying Menyebabkan Hidup Orang lain Menderita

panic buying akan banyak menimbulkan masalah bagi orang lain, mengapa? Ketika Anda dan banyak orang belanja berlebihan maka stok barang akan habis yang menyebabkan sebagian orang yang juga butuh, tidak mendapat bagian.

Contoh ,banyak orang memborang semua masker dan hand sanitizer, akibatnya para tenaga medis yang lebih membutuhkan tidak kebagian, padahal mereka yang sampai saat ini berdiri di garis depan berjuang menyelamatkan nyawa banyak orang dari paparan virus corona.

Kemudian contoh lainnya, banyak orang yang memborong bahan pokok seperti sembako (gula, beras, minyak) yang kemudian mengakibatkan orang lain yang juga membutuhakan tidak kebagian. Apalagi bagi mereka yang dari sisi ekonomi tidaklah mampu atau miskin, maka ini akan membuat mereka menderita.

Bayangkan saja, semua barang habis diborong orang, lalu ketika mereka yang miskin ingin membeli barang sudah tidak ada, kemudian ketika dapat barang yang dicari harganya sangat mahal karena stok terbatas. Bayangkan! Dimana hati nurani kita ketika melihat itu?

Nah, dengan penjelasan diatas masikah kita harus melakukan panic buying? Jangan khawatir kita akan kehabisan makanan, karena pemerintah telah melakukan upaya dan menjamin kebutuhan pokok kita semua.

Belanjalah dengan sewajarnya, karena virus ini menyerang orang bukan bahan-bahan pokok, bahan pokok akan terus diproduksi, dan berilah para distributor waktu untuk menyalurkannya. Untuk melawan virus corona kita hanya perlu menerapkan pola hidup segat dan sering mencuci tangan, tidak perlu panic buying atau belanja berlebihan.

Sekian penjelasan tentang “panic buying apakah tindakan benar atau tidak”, mari kita bekerja sama dan saling membantu agar virus ini cepat lenyap dari bumi dengan hidup sewajarnya dan tetap di rumah saja. Semoga artikel ini bermanfaat.
TERIMA KASIH!